Sabtu, 19 Juni 2010

kursi goyang

Malam ini tak seperti malam kemarin. Lebih cerah karena terangnya setengah bulan yang dikelilingi bintang-bintang kecil bersama awan yang menyelimuti mereka...
Aku duduk di teras rumah, memandangi langit sembari merasakan hembusan angin malam yang menerpa wajahku dgn lembut.
Lalu kualihkan pandanganku menuju kursi goyang yang berada di teras, kursi itu bergoyang sendiri -pasti karena hembusan angin malam yg membuatnya tergoyang perlahan- hatiku termenung seketika. Pikiranku menerawang pada 1 titik kenangan.
Dulu, kursi goyang itu adalah tempat favorit dia. Dulu, dia selalu duduk di situ dgn mengenakan daster dan sandal rumah. Dulu, di kursi goyang itu aku diam2 selalu memerhatikan dia yg sedang melamun sendirian, entah memikirkan apa. Dulu, di kursi goyang itu pula tempat kami saling bercengkrama, berbincang, dan bercanda tawa...
Mengingatnya, aku hanya tersenyum kecil dan tak lama kursi goyang itu berhenti perlahan dari goyangannya -karena hembusan angin sudah tidak menerpa lagi- dan aku berpikir, barang sekecil apa pun yang menyangkut dirinya akan selalu menjadi kenangan yang berarti. Untukku untuknya dan untuk kami.



-aku rindu dia-
190610

Selasa, 15 Juni 2010

14 Juni 2010

"Hari yang hampa!"

Hari ini tepat saya berusia 21 tahun.
21, angka yang cantik sekali.
saya tidak tahu apa arti dari angka 21 ini,
saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan angka ini.
ayah saya memberitahu saya bahwa saya harus mensyukuri angka itu,
ya dia benar, hal yang harus saya lakukan sekarang adalah bersyukur.

Hari ini saya tidak meminta apapun,
saya tidak meminta untuk dipanjangkan umur saya,
saya tidak meminta untuk diselalu sehatkan,
atau ditambahkan segala macamnya.
saya hanya berharap saya menjadi seorang perempuan yang berbudi pekerti baik
agar mama di sana bahagia telah melahirkan saya ke dunia ini.

Mama, saya merayakan hari ini tanpa dirimu. Hari ini dan tahun-tahun berikutnya.
saya meneteskan air mata lagi, padahal saya sudah berjanji tidak akan menangis lagi.
Saya ingat apa yang mama ucapkan tahun lalu.
saya ingat semua yang terjadi tahun lalu dengan sangat.

tapi, semua sangat berbeda di tahun ini.
Dulu, sebelum tiba hari ini pasti saya akan mengira-ngira siapa yang akan memberi saya ucapan ulang tahun, siapa yang akan memberi saya hadiah ulang tahun, dan apa yang akan diberikan dia-para orang spesial dalam hidup saya-di hari yang indah ini.

Kini saya tidak mengharapkan apa-apa, saya tidak berharap ada yang memberi saya ucapan atau hadiah apa-apa.
Bahkan saya berharap lupa bahwa hari ini adalah ulang tahun saya.
Ntah mengapa ini bisa terjadi.

Saya rindu suasana tahun lalu. bersama orang yang melahirkan saya pastinya.
Tapi saya hanya manusia biasa yang penuh dengan kekurangan.
Saya tidak pernah tahu bahwa tahun ini begitu berkebalikan dengan tahun kemarin.
Semua berubah total, tanpa bisa berkata apa-apa.

saya banyak berpikir, berpikir, dan terus berpikir,
Apa yang telah Saya lakukan selama hidupku ini?
Apa yang membuat saya bertahan ada di sini?
Berapa banyak orang yang telah mengenal saya?
Berapa banyak orang yang sudah tertawa dengan canda-tawa saya?
Berapa banyak orang yang telah saya buat sakit hati?
Berapa banyak orang yang telah menyanyangi saya?

Semuanya…

saya tidak pernah tahu jawabannya,
tetapi saya ingin mencoba menghapuskan keluh-kesah mereka tentang saya

Saya berusaha menghela air mata,
sendiri, dan sendiri,

saya selalu berusaha untuk kuat,
semua terasa begitu menyiksa diri,
saya merasa hari ini begitu hampa,
Saya tidak tahu lagi apa yang saya cari.

sekarang yang ada diperasaan saya adalah hampa.
tapi Saya percaya bahwa Allah memiliki rencana lain dibalik kehampaan ini.
dan Allah akan mengabulkan permintaan saya di hari jadi saya.
saya tidak meminta apa-apa, saya hanya ingin menjadi perempuan yang mama banggakan.
selama saya memiliki niat dan berusaha untuk itu, saya pasti bisa.